Selasa, 30 Desember 2014

bla bla blaaaaaaaa

hey you!
look at me, show me what to do.
should i switch off my feelings toward you?
in a relationship, we should be wise using feelings and logic.
don't you ever put your feelings and combine it with your logic?
*mulai lebay*
i think i've used my feeling too much.
is it love? or such as a feeling 'im afraid of losing you'
lose your caring, attention, and your love- i'm not sure if you love me or not. :(
you used your rational to much. have you ever used your heart? or are you heartless?
have i touched your (just) heart surface?
what if i'm going to leave you, someday?
i guess you'll be easy to let me go. you'll be really okay.
i mean nothing to you.
ya, i won't raise my feelings anymore.
i love (like) you. but yaaa.. never mind -..-

Senin, 29 Desember 2014

celoteh dini hari

jadi apa definisi dari kata cocok?
cukup dapat dideskripsikan oleh kata nyaman, ataukah masih perlu dijabarkan?
lebih dari sekedar itu?
sejenis?
satu spesies?
ya. harus satu spesies, tak masalah jika beda ras, akan menjadi unik hasilnya.
tapi, siapa saya? atau siapa anda?
saya dan anda hidup dengan spesies yang berbeda. apalagi ras, jangan tanyakan!
tumbuh di alam yang berbeda.
meskipun dalam satu dimensi yang sama.
apalah artinya?
dapat saling melihat tapi tak dapat saling menyentuh
menyentuh kedalaman rasa.
apa yang saya dan anda tunggu? bom waktu? punahnya rasa? percuma..
lalu? menyerah?
menyerah pun terasa terlalu mudah. saya tidak suka kata 'menyerah'.
tapi saya tidak pernah bisa menahan lebih jika anda yang menyerah, meskipun sangat ingin. jadi silahkan pergi.
sebelum rasa ini menjalar menentang hal terlarang.
bukan, bukan terlarang. tapi sesuatu yang melewati batas.
batas apa? entahlah, karena sebenarnya juga terlalu egois jika saya menentukan patokan batas.
terserahlah..
saya mungkin tidak akan mundur, tapi mungkin akan berlari lebih kuat untuk dapat terlepas dari belenggu ini.
bukan, bukan belenggu.
entahlah apapun itu.
selamat pagi, salam subuh, dan selamat datang kembali mentari :)

Sabtu, 08 Maret 2014

sepatu ku

kemarin, aku menemukan sepatu kesayangan ku yang dulu pernah hilang.
sepatunya masih bagus.
sepatu itu sangat cantik, dengan hiasan yang masih sempurna, bahkan warnanya pun belum pudar. sekilas, sepatu ku itu sangat sempurna.
tapi jika diperhatikan, yaa agak rusak sedikit. sol nya sudah agak tipis. dan beberapa benang jahitannya ada yang putus. nyaris tidak terlihat.
aku sangat menyukainya. dulu ayah membelikanku karena aku merengek meminta ayah untuk membelikan sepatu itu. aku tidak mau yang lain, dan sepatu itu juga hanya ada satu di toko.
kualitasnya bagus, empuk dan bahannya lembut di kulit. kakiku tidak akan sakit meskipun aku tidak memakai kaus kaki.. kakiku juga tidak akan sakit meskipun aku memakainya seharian dan setiap hari. aku sungguh sangat menyukai sepatu itu, bahkan sampai detik ini pun. aku tidak bisa membiarkan begitu saja ketika sepatuku hilang. aku menangis, aku bahkan meminta mama untuk mencarikannya. mungkin aku lupa meletakannya dan aku juga kurang memperhatikannya.
dan kemarin aku menemukannya!
aku sangat senang.. setelah sekian lama hilang, aku terus mencarinya hingga akhirnya aku putus asa dan menyerah..
entah kenapa tiba-tiba sepatu itu ada dan seolah-olah datang menemuiku.
tapi sayang, ukuran kakiku telah membesar..
sepatu yang dulu sangat cantik,
sepatu yang dulu sangat pas di kakiku,
sepatu yang sangat aku sukai,
sepatu favoritku..
aku tidak bisa memaksa kakiku untuk memakainya, betapapun aku menyukainya..
mungkin aku akan melukai kakiku sendiri, atau sepatuku akan semakin rusak ketika aku memaksa untuk memakainya.
bagaimana bisa aku merusak sepatu yang sangat aku sukai?
aku tidak akan membuang sepatu itu, aku akan terus menyimpannya dengan baik, aku akan menjaganya..
tapi mungkin tidak untuk aku pakai kembali..
sepatuku...

Senin, 06 Januari 2014

cerita dan versi nya

setiap orang diciptakan dengan pikiran, perasaan, ego, emosional, kemampuan, dan kedewasaan nya masing2. aku tidak ingin mengatakan bahwa aku baik, tapi aku berusaha untuk lebih baik. diantara sifat2 manusia, aku bahkan merasa bahwa aku masih berada dibawah garis negatif. aku belum cukup pantas untuk ukuran standar 'orang baik'.
terkadang aku merasa bahwa apa yang telah aku lakukan bisa saja membuat orang lain sakit hati. apa yang aku lakukan mungkin saja salah bagi semua orang. meskipun aku merasa benar, menurut 'versi' ku. terkadang aku merasa bahwa aku selalu salah, meskipun sebenarnya bukan salahku.
aku menilai perbuatanku berdasarkan respon lawan ku. tapi kadang aku juga lelah mengikuti orang lain. aku punya versi ku sendiri. sampai kapan aku akan selalu menganggap bahwa versi ku ini salah?
apakah kamu mengerti seperti apa rasaku? apakah kamu peduli? kenapa aku yang selalu salah?
aku tidak pernah menyalahkanmu. yang aku tau, kamu selalu merasa disalahkan, tapi sebenarnya jauh didalam hatimu, aku yang selalu salah. pernahkah kamu benar2 merasa bersalah seperti apa yang aku lakukan selama ini?
pernahkah kamu benar2 meminta maaf seperti apa yang aku lakukan selama ini?
pernahkah kamu memaafkan seperti apa yang aku lakukan selama ini?
semudah aku memaafkanmu kah, kamu memaafkanku?
semudah aku melupakan kesalahanmu kah, kamu melupakan kesalahanku?

aku memaafkanmu tanpa kamu harus benar2 meminta maaf . aku melupakan kesalahanmu dengan senyumku tanpa kamu minta..