Rabu, 14 November 2012

Environmentally Friendly Processes


(Proses Ramah Lingkungan)


Green Design
Green design merupakan salah satu design issue yang terus digaungkan oleh para designer mancanegara ,melalui wacana, ataupun karya-karya inovatif pada green product mereka.  Wacana green design tidaklah statis, namun terus dikembangkan hingga kini.
Pengertian awal dari green design adalah desain yang tidak menghancurkan alam (pohon, kontur tanah dan kolam) kemudian di tambah dengan desain yang hemat energy seperti penempatan artificial light, perhitungan kebutuhan AC, akustik ruang, optimalisasi cahaya alami bahkan sampai bahan bangunan dan bentuk bangunan (bangunan yang tidak melawan arah angin dan tahan gempa).
tetapi akhir2 ini lebih dikaitkan dengan bahan yang ramah lingkungan alias daur ulang dalam segala aspek baik yang berkaitan dengan arsitektur maupun tidak.


Eco Design
Eco design adalah pendekatan desain produk suatu benda dengan memperhatikan dampak menyeluruh terhadap lingkungan selama daur hidup benda tersebut sehingga penggunaanya bisa berkelanjutan.


Sustainable Design
Sustainable design adalah usaha untuk memperhatikan seluruh aspek desain mulai dari perancangan, eksekusi, pemilihan material, pencetakan, dan pendaur ulangan setelah suatu produk dipakai. Semuanya dilakukan untuk mengurangi efek pembuatan produk terhadap lingkungan.


Prinsip sustainable design:
·         Material dengan dampak samping yang rendah
·         Efisiensi energy saat memproduksi suatu desain
·         Tahan lama agar tidak perlu berkali-kali dicetak ulang
·         Memungkinkan digunakan ulang dan didaur ulang
·         Dampak keseluruhan terhadap lingkungan
·         Didukung pembuktian melalui riset ilmiah dan mengikuti kaidah sustainable design
          yang ada
·         Meniru kehidupan biologis yang alami.
·         Mengurangi kepemilikan privat menjadi fasilitas bersama
·         Dengan mudah diperbaharui
·         Tidak mencelakai penggunanya dan lingkungan di sekitar




Reduce
Reduce adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Termasuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak lingkungan.
Contohnya:
1.     Kurangi penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan,
2.    Kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar
       tidak salah, baca koran on-line, dan lainnya.
3.   Menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga
      memperpanjang masa pakai produk dan menggunakan baterai isi ulang.


Reuse
Reuse atau pemakaian kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai.
Contoh barang yang bisa dimanfaatkan:
1.     Kantung plastik       : kantung plastik atau kantung kertas yang umumnya didapat dari hasil kita berbelanja sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan, yaitu dapat digunakan kembali untuk membawa belanjaan atau dapat juga digunakan untuk plastik tempat sampah atau untuk kegunaan-kegunaan lainnya.
2.    Koran Expired                  : koran yang sudah lewat tanggal terbitnya atau kadaluwarsa dapat digunakan sebagai pembungkus barang atau sayuran, tempe, dan sebagainya.
3.    Memberikan baju-baju bayi yang baru beberapa bulan digunakan dan masih bagus, bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.


Recycle
Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Atau proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna. Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materialnya untuk dapat digunakan lebih lanjut.

Contoh:
Paling mudah adalah mendaur ulang sampah rumah tangga, seperti:
1.     Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut. Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
2.    Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur, kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata.


 Kesimpulan
Pada dasarnya semua proses di atas bagus dan ramah lingkungan. Namun saya lebih menyukai reduce, karena menurut pemahaman saya, proses reduce merupakan proses yang paling efisien. Yaitu selain ramah lingkungan, namun juga dapat menghemat pengeluaran. Memang agak jenuh dan membosankan atau bahkan terkesan pelit, karena selalu menggunakan barang yang itu-itu saja, jarang berganti baru. Namun itulah salah satu cara untuk menyelamatkan alam. Dan selama kita tidak terlau mementingkan prestice, saya rasa cara tersebut bukanlah hal yang memalukan. Reduce juga merupakan langkah awal dalam menjaga lingkungan, karena semakin kita menerapkan proses reduce, maka akan semakin sedikit pula kita menggunakan cara reuse dan recycle.





sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar